text berjalan

Nusantarabet.com Hadir untuk memenuhi kepuasan para pemilik akun taruhan betting online seperti Sportbook, Casino Online, Bola Tangkas dan Togel Online . Nusantarabet menyediakan pelayanan yang cepat, mudah, dan aman. Transaksi Deposit & Withdraw dapat dilakukan melalui Bank lokal seperti Bank BCA , Bank Mandiri , Bank BNI & Bank BRI. Kami siap memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua member, agar dapat bermain dengan nyaman dan puas. Karena Kenyamanan & Kepuasan Member adalah Prioritas Utama bagi kami . Berbagai kemudahan dan keringanan dapat diperoleh oleh para peminat Betting Online di Nusantarabet.com.

Monday, September 29, 2014

Agen Sportbook Paling Aman dan Terpercaya - Liverpool Tumpul di Lini Depan dan Keropos di Tengah

Agen Sportbook Paling Aman dan Terpercaya - Liverpool Tumpul di Lini Depan dan Keropos di Tengah . Derby Merseyside antara Liverpool dan Everton berlangsung imbang 1-1. Kemenangan di depan mata The Reds melalui tendangan bebas Steven Gerrard menit 65, mampu dikandaskan sepakan keras Phill Jagielka pada detik-detik akhir laga.
Brendan Rodgers melakukan perubahan skema dalam laga kali ini. Ia menanggalkan formasi 4-4-2 berlian dan memilih memakai dua poros ganda di tengah (4-2-3-1). Taktik yang sama sebenarnya digunakan juga saat melawan Middlesbrough di Piala Liga.

Jika berkaca pada laga-laga sebelumnya, pilihan ini diambil oleh Rodgers karena kurangnya perlindungan terhadap empat bek di belakang, terutama karena Gerrard tak sanggup melawan gempuran gelandang lawan pada situasi serangan balik.

Baik ketika melawan Aston Villa maupun West Ham, Gerrard mampu dimatikan oleh gelandang lawan. Selain mempengaruhi kemampuan bertahan Liverpool, hal ini juga membatasi Gerrard dalam melancarkan umpan-umpan lambung secara cepat kepada lini depan seperti paruh kedua musim 2013/2014.

Faktor absennya beberapa pilar seperti Daniel Sturridge dan Joe Allen membuat Liverpool tak punya banyak pilihan. Apalagi dengan kurang fitnya Philippe Coutinho yang secara tidak langsung berpengaruh di pertandingan kali ini. Serangan The Reds cenderung monoton.

Sementara itu dari kubu Everton, Roberto Martinez sepertinya memilih bermain hati-hati. Hal ini terlihat dari peran yang diemban oleh tiga gelandang tengah mereka dalam formasi 4-3-3. Ketiganya tidak banyak berada di area sepertiga akhir dan selalu menunggu lawan, ketimbang melakukan pressing saat bertahan.


Susunan pemain kedua tim – whoscored


Memaksa Liverpool Bermain Melebar

Everton lebih memilih menumpuk pemainnya di kotak penalti saat bertahan. Situasi ini menyebabkan Liverpool harus bermain melebar agar dapat masuk ke sepertiga akhir.

Adam Lallana yang bertugas sebagai pemain no 10 pun gagal mengemban peran membagikan bola di area sepertiga lapangan akhir. Pergerakannya terlalu statis jika dibandingkan dengan Raheem Sterling. Selain itu, Lallana juga tidak mempunyai kemampuan umpan-umpan terobosan model Coutinho. Pilihan bagi Liverpool kini tinggal dua, melancarkan umpan silang bertubi-tubi atau melakukan tembakan dari luar kotak penalti.
Liverpool memilih opsi yang pertama. Dalam babak pertama saja Liverpool mencatatkan 16 umpan silang. Padahal, rataan umpan silang The Reds musim lalu 'hanya' 17 crossing per-90 menit.

No comments:

Post a Comment